
Nicolò Zaniolo adalah salah satu talenta muda terbaik Italia yang pernah bersinar bersama AS Roma. Dengan kemampuan teknis, kekuatan fisik, dan insting menyerang yang luar biasa, Zaniolo sempat digadang-gadang menjadi wajah masa depan Giallorossi dan tim nasional Italia. Meskipun kariernya di Roma sempat dihantam cedera serius, pengaruh dan potensinya tetap dikenang para tifosi.
Awal Karier dan Kedatangan ke Roma
1. Dari Inter ke Roma
Zaniolo lahir pada 2 Juli 1999 di Massa, Italia. Ia memulai karier profesionalnya di tim muda Fiorentina, lalu melanjutkan ke Virtus Entella, sebelum direkrut oleh Inter Milan. Meskipun belum sempat debut bersama tim utama Inter, Zaniolo justru menjadi bagian dari transfer besar saat Roma melepas Radja Nainggolan ke Inter, dan Zaniolo menjadi salah satu bagian kesepakatan tersebut pada 2018.
2. Debut Mengesankan
Saat tiba di Roma, banyak yang belum mengenal namanya. Namun, di bawah pelatih Eusebio Di Francesco, Zaniolo langsung mencuri perhatian. Debut Liga Champions-nya melawan Real Madrid di usia 19 tahun menjadi bukti kepercayaan klub terhadap bakatnya. Tak lama kemudian, ia mulai mencetak gol-gol penting di Serie A dan menunjukkan kematangan permainan di usia muda.
Kontribusi di AS Roma
1. Gelandang Serang Modern
Zaniolo berposisi sebagai gelandang serang atau winger kanan, dengan keunggulan fisik dan teknik. Ia dikenal dengan dribel kuat, tembakan kaki kiri yang mematikan, serta kemampuan menciptakan peluang dari lini kedua. Gaya mainnya mengingatkan pada pemain bintang Eropa seperti Kaká atau De Bruyne.
2. Momen Bersejarah di UEFA Conference League
Salah satu momen terbaik Zaniolo bersama Roma adalah ketika ia mencetak gol kemenangan di final UEFA Europa Conference League 2022, yang membawa Roma meraih gelar Eropa pertamanya dalam lebih dari 60 tahun. Gol itu menjadi momen ikonik dalam kariernya dan dalam sejarah klub.
3. Cedera dan Tantangan Mental
Sayangnya, Zaniolo mengalami dua cedera ligamen lutut (ACL) yang parah dalam dua musim berturut-turut (2020 dan 2021). Cedera ini menghambat perkembangan kariernya dan membuatnya absen dalam jangka waktu lama. Namun, ia menunjukkan ketangguhan mental dalam proses pemulihan dan kembali ke lapangan.
Kepergian dan Warisan di Roma
1. Kontroversi dan Transfer Keluar
Pada awal 2023, hubungan antara Zaniolo dan klub mulai memburuk. Ia dikabarkan meminta pindah dan akhirnya bergabung dengan klub Turki, Galatasaray. Meskipun kepergiannya tidak mulus, banyak pendukung Roma tetap mengenangnya sebagai pemain muda penuh potensi.
2. Jejak di Hati Tifosi
Selama lebih dari empat musim di AS Roma, Zaniolo mencatat lebih dari 100 penampilan dan mencetak sejumlah gol penting. Gaya bermain agresif dan penuh semangat menjadikannya favorit banyak fans.