
Matthijs de Ligt adalah salah satu talenta muda paling menjanjikan yang pernah memperkuat lini belakang Juventus. Meski masa baktinya di Turin tidak berlangsung lama, kehadiran bek asal Belanda ini sempat memberi warna baru dalam transisi generasi pertahanan “Si Nyonya Tua”.
Awal Bergabungnya De Ligt ke Juventus
Transfer Bergengsi dari Ajax
Pada musim panas 2019, Juventus mendatangkan Matthijs de Ligt dari Ajax Amsterdam dengan nilai transfer sekitar €75 juta. Saat itu, ia baru berusia 19 tahun, namun telah menjadi kapten Ajax dan membawa timnya hingga semifinal Liga Champions. Transfer ini menjadi salah satu yang paling mencuri perhatian di Eropa, menandai niat Juventus membangun fondasi pertahanan masa depan.
Adaptasi dan Tekanan di Musim Pertama
Musim debut De Ligt di Serie A tidak selalu mulus. Ia sempat dikritik karena beberapa kesalahan individual, namun seiring berjalannya waktu, ia menunjukkan kematangan dan kualitas bertahan yang luar biasa. Dituntut menggantikan peran besar dari trio BBC (Barzagli, Bonucci, Chiellini), De Ligt tetap berdiri tegak dan menunjukkan profesionalisme tinggi.
Kontribusi untuk Juventus
Gaya Bermain dan Kekuatan Fisik
De Ligt dikenal sebagai bek tengah modern dengan kombinasi kekuatan fisik, kemampuan duel udara, dan ketenangan dalam membangun serangan dari belakang. Di Juventus, ia menjadi andalan di berbagai skema pertahanan, baik saat menggunakan formasi tiga bek maupun empat bek. Keberaniannya dalam melakukan tekel serta membaca permainan menjadikannya salah satu aset paling berharga di lini belakang.
Juara Serie A dan Pengalaman di Liga Champions
Selama tiga musim di Juventus, De Ligt turut membantu klub meraih gelar Serie A musim 2019/2020, Coppa Italia, dan Supercoppa Italiana. Ia juga mendapat pengalaman berharga tampil secara reguler di Liga Champions dan melawan para penyerang terbaik dunia.