
Davide Santon adalah salah satu bek asal Italia yang pernah memperkuat lini pertahanan AS Roma. Dikenal sebagai pemain yang bisa bermain di berbagai posisi di lini belakang, Santon menawarkan fleksibilitas dan pengalaman yang berharga. Meski tidak selalu menjadi starter utama, kontribusinya dalam menjaga keseimbangan tim tidak bisa diabaikan.
Perjalanan Karier Santon Menuju AS Roma
1. Awal Karier dan Debut Bersama Inter Milan
Davide Santon lahir pada 2 Januari 1991 di Portomaggiore, Italia. Ia memulai karier profesionalnya di Inter Milan dan mencuri perhatian saat masih remaja di bawah asuhan pelatih legendaris José Mourinho. Debutnya di Serie A pada usia 18 tahun membuatnya digadang-gadang sebagai penerus bek-bek top Italia.
Pada tahun 2009, Santon juga mendapat panggilan ke tim nasional Italia, menambah pengakuan atas bakatnya yang luar biasa saat itu. Namun, cedera dan inkonsistensi performa menghambat perkembangan kariernya di tahun-tahun berikutnya.
2. Petualangan di Luar Negeri dan Kembali ke Italia
Setelah beberapa musim bersama Inter, Santon sempat bermain di Premier League bersama Newcastle United. Di Inggris, ia mendapatkan pengalaman bermain yang penting meskipun juga sempat terganggu oleh cedera.
Ia kembali ke Inter Milan pada 2015, namun jarang tampil secara reguler. Pada musim panas 2018, Santon pindah ke AS Roma sebagai bagian dari kesepakatan transfer Radja Nainggolan ke Inter.
Peran dan Kontribusi di AS Roma
1. Bek Serba Bisa
Santon dikenal sebagai bek yang bisa bermain di sisi kanan maupun kiri. Fleksibilitas ini membuatnya menjadi cadangan yang sangat berguna bagi berbagai pelatih Roma, dari Eusebio Di Francesco hingga Paulo Fonseca dan José Mourinho. Ia juga bisa bermain sebagai bek sayap maupun bek tengah dalam sistem tiga bek.
2. Etos Kerja dan Disiplin
Meskipun bukan pilihan utama, Santon dikenal memiliki sikap profesional dan disiplin tinggi. Ia jarang mengeluh meski berada di bangku cadangan dan selalu siap bermain saat dibutuhkan. Dedikasinya dalam latihan dan komitmen terhadap tim mendapatkan apresiasi dari staf pelatih dan rekan-rekan setim.
3. Kontribusi di Luar Lapangan
Selain kontribusi di lapangan, Santon juga menjadi sosok penting di ruang ganti tim. Pengalamannya sebagai pemain internasional dan di berbagai klub besar membuatnya menjadi panutan bagi pemain muda.
Akhir Karier dan Masa Depan
1. Pergulatan dengan Cedera
Sayangnya, cedera terus menghantui Santon selama kariernya bersama AS Roma. Pada musim-musim terakhirnya, ia lebih sering berada di ruang perawatan ketimbang di lapangan. Hal ini membuat menit bermainnya semakin terbatas.
2. Akhir Kontrak dan Pensiun Dini
Pada 2022, kontrak Santon bersama AS Roma berakhir. Karena masalah kesehatan dan cedera kronis, ia memutuskan pensiun dini dari sepak bola profesional. Keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan tim medis, demi menjaga kualitas hidup jangka panjang.