
Gianluigi Buffon bukan sekadar legenda Juventus—ia adalah simbol keabadian, loyalitas, dan semangat juang. Selama lebih dari dua dekade, Buffon menjadi pilar utama di bawah mistar gawang Juventus dan salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang sejarah sepak bola. Meski kini telah pensiun dari sepak bola profesional, warisannya terus hidup di Turin.
Awal Mula Perjalanan Buffon di Juventus
Transfer Bersejarah dari Parma
Buffon bergabung dengan Juventus pada tahun 2001 dari Parma dengan nilai transfer yang saat itu menjadi rekor dunia untuk seorang kiper: sekitar €52 juta. Ia langsung dipercaya sebagai kiper utama dan menjadi bagian penting dari generasi emas Juventus di awal 2000-an.
Sejak musim pertamanya, Buffon memperlihatkan kualitas luar biasa dalam hal refleks, positioning, dan kepemimpinan. Ia membantu Juventus meraih gelar Serie A dan menjadi figur tak tergantikan di bawah mistar.
Bertahan di Tengah Krisis
Pada 2006, saat Juventus terdegradasi ke Serie B akibat skandal Calciopoli, Buffon membuat keputusan mengejutkan: tetap bertahan bersama klub. Ketika banyak pemain bintang hengkang, Buffon memilih setia dan membantu Juventus kembali ke Serie A hanya dalam satu musim. Keputusannya ini memperkuat statusnya sebagai legenda sejati.
Momen Tak Terlupakan Bersama Juventus
Pencapaian dan Gelar
Selama lebih dari 19 musim bersama Juventus, Buffon memenangkan 10 gelar Serie A, 5 Coppa Italia, dan berbagai penghargaan individu. Ia juga menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak di Serie A hingga pensiun, sebuah pencapaian yang mencerminkan konsistensi dan daya tahan luar biasa.
Meski belum pernah mengangkat trofi Liga Champions, Buffon tiga kali membawa Juventus ke final kompetisi tersebut, menunjukkan kapasitasnya bersaing di level tertinggi.
Kembali Setelah Petualangan Singkat
Setelah semusim di Paris Saint-Germain (2018–2019), Buffon kembali ke Juventus pada 2019. Meski bukan lagi kiper utama, ia tetap menjadi sosok penting di ruang ganti dan mentor bagi para pemain muda seperti Wojciech Szczęsny.